Visi Sekolah

Visi : "Terwujudnya lulusan yang BERIMAN, SEHAT, CERDAS, dan TERAMPIL dengan kepedulian dan berbudaya lingkungan"

Jumat, 16 Mei 2014

Peringati Isra Mi’raj, Keluarga Besar SMPN 4 Martapura Gelar Khataman Al Qur’an dan Ceramah


Martapura -  Seluruh warga SMPN 4 Martapura, khususnya para siswa dan siswi diharapkan dapat meningkatkan karakter religius dalam dirinya masing-masing.

Hal ini disampaikan oleh Bapak Drs. Muhammad Arsyad, M.pd selaku Kepala SMPN 4 Martapura, Sabtu (10/5/14) dalam sambutannya pada saat peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1435 H.
 
  Helat religi yang diawali dengan kegiatan Khataman Al Qur’an oleh seluruh siswa/siswi kelas IX    SMPN 4 Martapura ini menghadirkan penceramah Ustadz H. Muhammad Yunus, dan dihadiri pula oleh Ketua Komite SMPN 4 Martapura, Drs. Rahmaddin MY. M.Si.

Menurut Kepala Sekolah, kegiatan religi seperti ini sangat baik dimanfaatkan sebagai momentum bagi kita semua untuk merenungi sebentar kehidupan kita. Mengintrospeksi dan mengkoreksi diri kita tentang sejauh mana kita menerapkan karakter religius dalam kehidupan sehari-hari yang tentunya sangat bermanfaat bagi pribadi maupun masyarakat.



Sehingga tidak terjadi lagi perilaku-perilaku yang dianggap menyimpang dari norma yang berlaku di masyarakat. Kemudian hal ini juga diamini oleh Ketua Komite SMPN 4 Martapura. Beliau mengatakan bahwa dalam usia yang masih muda saat ini mungkin saja manfaat dari semua nasehat orang tua dan para guru tidak langsung terasa, tetapi saat siswa dan siswi menginjak usia dewasa dan memasuki kehidupan kerja, barulah manfaatnya akan langsung terasa begitu besar.

Sedangkan Ustadz H. Muhammad Yunus dalam tausyiahnya menjelaskan bahwa beberapa karakter religius yang perlu ditingkatkan tersebut sebenarnya semua telah termuat dalam kegiatan Shalat. Siapa yang shalatnya baik (sempurna) maka pasti baik pula amal perbuatan (perilaku) lainnya. Shalat merupakan media yang lebih canggih dari teknologi apapun yang diciptakan manusia di bumi karena hanya dengan sholat, hubungan komunikasi seorang hamba/manusia dengan sang penciptanya (Allah SWT) dapat terjalin.


Hakikatnya shalat bukan untuk Sang Pencipta, karena Allah SWT Maha memiliki segalanya, maha Kaya. Dia tidak butuh dengan shalat kita, tetapi sesungguhnya yang butuh adalah diri kita sendiri. Manusia lah yang butuh shalat. Shalat yang didasari kesadaran demikian akan memunculkan karakter religius antara lain: (1) Jujur dalam bersikap, karena merasa diri ditatap terus oleh Allah SWT. (2) Tanggung jawab, karena menyadari bahwa diri kita adalah makhluk yang yang lemah serba butuh kepada sang pencipta. Bukan sekedar kewajiban tapi sudah jadi kebutuhan.  (3) Disiplin, dalam manajemen waktu. (4) Rendah hati, mengakui kelemahan diri dihadapan Allah. Sehingga mengagungkan-Nya dalam ucapan Allahu Akbar (takbir) tanpa merasa diri angkuh. (5) Sabar, Shalat adalah sarana latihan untuk meraih kesabaran dan pertolongan Allah. Pertolongan Allah itu hanya akan datang ketika dalam kesulitan kalau manusia itu mau menolong dirinya sendiri yaitu dengan sabar dan shalat. (6) Memandang masa depan dengan sugesti dan affirmasi yang positif, melatih diri kuat dalam pikiran dan jiwa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar